Terkuak pernah ada kehidupan 1,5 sampai 2 juta tahun lalu di desa jembar wangi kecamatan Tomo sumedang


Simpay Parahiyangan -seni 30 September 2024 Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Moch. Budi Akbar mengatakan, potensi tinggalan geologi, arkeologi dan kepurbakalaan di Kabupaten Sumedang yang sebagaimana ditemukan di sekitar Desa Jembarwangi dan Desa Darmawangi Kecamatan Tomo, diharapkan dapat berdampak positif terhadap roda perekonomian warga sekitar.
Pasalnya temuan demi temuan fosil binatang, tumbuhan maupun perkakas manusia purba kerap ditemukan di kawasan tersebut.

Yang mana berdasarkan kajian dari para peneliti dan ahli geologi, sedikitnya ada empat tinggalan geologi yang kemungkinan masih akan bertambah. Diantaranya sungai Cisaar hasil kajian dari disiplin ilmu geologi arkeologi paleontologi didapat bahwa sungai Cisaar merupakan sungai purba.
“Di lembah Cisaar itu ternyata ada bekas tinggalan lautan yang diperkuat oleh penemuan kerang Moluska, gigi hiu (diduga jenis megalodon). Jadi berdasarkan studi, lapisan tanah diperkirakan dahulu nya merupakan lautan,” kata Budi kepada Radar Sumedang, Senin (30/9/2024).

Selain itu berdasarkan perkembangan terbaru, para peniliti gabungan telah menemukan adanya temuan batu bara di lereng sebuah bukit di Desa Jembarwangi.

“Jadi dalam lokasi yang tidak berjauhan (dari sungai Cisaar) kita bisa melihat batu bara. Meskipun bentuknya tidak seperti di Kalimantan atau di daerah lain, di Jembarwangi ini batu bara yang dimaksud berupa ‘urat’ di tebing. Akan tetapi ini cukup untuk dijadikan media pembelajaran, bahwa pernah ada batu bara pada saat itu,” ungkap Budi.

Atas berbagai temuan ini lanjut Budi, menandakan bahwa pernah ada kehidupan jutaan tahun lalu baik itu binatang maupun manusia juga tumbuhan disitu juga ada fosil kayu.

Yang mana ini semakin memperkuat bahwa di Jembarwangi pernah ada kehidupan 1,5 sampai 2 juta tahun lalu. Yang mana ditandai dengan berbagai tinggalan artefak perkakas manusia.

“Ini potensi kekayaan Sumedang yang tidak bisa dibuat dan dibeli. Ini warisan langsung dari Yang Maha Kuasa tinggal bagaimana kita menyikapinya,” ujarnya.

Ia berharap, ke depan temuan demi temuan kepurbakalaan ini bisa multi effect tidak hanya dalam sudut pandang ilmu pengetahuan saja. Mengingat, selama ini tinggalan arkeologi dan geologi di Jembarwangi ini baru termanfaatkan secara ilmu pengetahuan saja.

“Kami berharap ke depan bagaimana caranya tinggalan kepurbakalaan bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tentu sekali lagi bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun dunia usaha dan industri juga harus berperan. Tidak mungkin kami dan masyarakat berjalan berdua untuk mengangkat potensi tinggalan geologi arkeologi dan kepurbakalaan lainnya,” pungkas Budi Akbar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PJ bupati sumedangTerima saran

Ketua KPU Sumedang saat memberikan keterangan